Fuji Astuty: Travelling
Tampilkan postingan dengan label Travelling. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Travelling. Tampilkan semua postingan

Minggu, Agustus 04, 2019

Keindahan Masjid 99 Kubah di Makassar
Agustus 04, 20190 Comments

Masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah bagi umat muslim namun juga sebagai rumah Allah, di tempat inilah umat muslim datang untuk beribadah dan bermunajat di hadapan Allah. Saat ini banyak dilakukan renovasi untuk Masjid, dan juga pembangunan Masjid. Salah satunya di kota Makassar, di kota ini berdiri Masjid yang Megah dan dinamakan Masjid Kubah 99. Masjid ini juga dijadikan icon baru. Dan tahun 2019, para jemaah bisa beribadah di Masjid ini. Masjid ini dibangun di atas lahan reklamasi – Pantai Losari. Dan memiliki luas bangunan 72 x 45 meter/ Masjid ini didesain oleh Gubernur Jawa Barat bernama Ridwan Kamil periode 2018-2023. Gubernur ini memang terkenal sudah mendesain beberapa masjid. Diantaranya : Masjid Al – Irsyad di kawasan Padalarang, Bandung Barat.

Sesuai namanya Masjid ini dipercantik dengan puluhan kubah. Dengan berbagai ukuran, mulai dari ukuran kecil hingga besar dan menghiasi bagian atas masjid. Dan mereka ditata sedemikian rupa dengan berbagai macam warna, ada merah, jingga dan kuning.

Masjid ini juga memiliki pelataran suci seperti Masjidil Haram di Mekah. Dan diperkirakan dapat menampung hingga 10 ribu orang. Kemegahannya menjadikan masjid ini sebagai icon baru di Sulawesi Selatan. Mengenai dana dalam pembangunan Masjid ini tentu tidak diragukan menghabiskan dana yang lumayan.

Untuk Indonesia Masjid ini akan masuk 10 yang terbaik. Dan akan menjadi salah satu dari 30 Masjid terunik di dunia. Masjid ini juga melibatkan arsitektur lokal yang bernama Pak Mursif.

Melihat gambarnya, saya berharap Allah mengijinkan dan meringankan langkah saya untuk beribadah dan bermunajat kepada Allah di Masjid ini... Aamiin Allahumma Aamiin.



Semoga bermanfaat ...

Reading Time:

Jumat, Januari 18, 2019

Keunikan Tugu Becak di Pematangsiantar
Januari 18, 2019 31 Comments
Tugu Becak


Liburan akhir tahun, biasanya saya pergi ke Pantai. Karena akhir-akhir ini cuaca tidak bisa diprediksi, serta khawatir air laut pasang. Jadi akhir tahun 2018 saya memilih untuk melihat keindahan kota saja. Kota tersebut adalah Pematang Siantar. Kenapa Pematangsiantar? Karena sudah lama saya ingin berkunjung ke Kebun Binatang di Kota Pematangsiantar. Masyarakat kota Medan sudah tahu bahwa Kebun binatang di Kota Pematangsiantar lebih terawat dan lengkap dibandingkan dengan kebun Binatang di Kota Medan. Karena itu saya sangat miris untuk melihat kebun Binatang di Kota Medan.  Namun, besar harapan saya agar suatu hari Kebun Binatang kota Medan menjadi lebih baik lagi.. Aamiin.


Banyak teman-teman saya yang memberitahu bila ke Kebun Binatang Kota Pematangsiantar saya tidak bisa pulang hari bila menggunakan angkutan kereta api. Akhirnya saya memilih nginap. Sembari menginap alangkah asyiknya jalan-jalan ke tempat-tempat wisata lain di Kota ini. Setelah dari kebun binatang Siantar, saya mengunjungi tempat yang dikenal di daerah itu yaitu “Tugu Becak”.

Mendengar kata tugu becak, tentu banyak pertanyaan di dalam pikiran saya. Mengapa tempat itu dinamakan tugu becak? Ada apa dengan becak di Pematangsiantar? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.

Pelantikan Tugu  Becak

Bapak Gubernur Sumatera Utara H.T Erry mengatakan bahwa becak Siantar (Pematangsiantar)  memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Dengan demikian perlu dikembangkan.  Sehingga tugu Becak Siantar yang berada di Jalan Merdeka kota Pematang Siantar diresmikan menjadi ikon baru bagi Kota Pematang Siantar pada tanggal 15 Oktober 2016.

Sejarah Tugu Becak

Pelestarian becak bermotor warisan dari kolonial yang dilakukan oleh Pemko Siantar merupakan salah satu upaya dalam pembangunan pariwisata. Becak Siantar ini telah dikenal di seluruh pelosok dunia, karena Birmingham Small Army (BSA) merupakan sepeda motor pabrikan Inggris yang dibuat untuk kenderaan perang. Birmingham Small  Army  atau lebih dikenal dengan BSA adalah jenis motor langka yang mulai diproduksi di Inggris tahun 1940 namun produksi dihentikan tahun 1960.
Perusahaaan BSA sendiri muncul pada tahun 1861 silam oleh 14 orang pendiri Birmingham Small Arms Company. Di awal peluncuran, BSA dirancang sebagai kebutuhan transportasi di masa  perang  yang kemudian  dibawa oleh penjajah ke berbagai Negara, diantaranya Indonesia.

Becak ini menggunakan tenaga mesin motor buatan The Birmingham Small Army Company (BSA). Dimana perusahaan ini merupakan penyuplai persenjataan tentara Inggris selama perang Crimean (1853-1856). Setelah perang mulai mereda, BSA tetap terus mengembangkan produknya sehingga menjadi pemasok kenderaan militer untuk tentara Inggris. Di masa inilah perusahaan ini memproduksi 126.000 sepeda motor dengan tipe M20 berkapasitas mesin 500 cc. Nah, sepeda motor buatan tahun 1941 inilah yang kemudian ikut dibawa pasukan sekutu ke Pematang Siantar. Setelah Inggris kalah perang, sepeda motor milik mereka pun ditinggalkan begitu saja. Namun, ada beberapa pengusaha perkebunan Belanda dan Eropa memberikan sepeda motor itu dengan cuma-cuma kepada warga Indonesia.

Tahun 1950-an Sepeda motor ini dibiarkan hingga menjadi barang rongsokan. Lalu muncul ide dari warga setempat untuk memperdayakan sebagai mesin penarik becak. Bahkan banyak orang mencari dan memburunya ke berbagai daerah, seperti Medan, Asahan, Deliserdang, Rantau Parapat dan Riau, sebab harganya sangat murah. Hasil yang didapat dari pemburuan itu kurang lebih 2000 unit becak BSA sudah berada di Siantar pada masa 1980-an hingga 1990-an.

Sejak saat itu, Siantar menjadi kota yang dikenal sebagai gudangnya Sepeda motor BSA. Ternyata, banyak para kolektor berburu BSA ke kota ini baik dari dalam negeri maupun luar negeri bahkan dari Negara asalnya yaitu Inggris.

Transaksi jual-beli inipun berlangsung hingga rentang waktu 10 tahun sejak 1990, kemudian jumlah becak BSA di Siantar kembali menurun tajam di tahun 2000-an menjadi 600-an dan kini hanya tersisa 200 unit saja.

Mengenai perawatannya, becak Siantar ini tidaklah mudah serta membutuhkan keahlian khusus. Selain itu, suku cadangnya sudah tidak diproduksi lagi bahkan pabriknya pun sudah tidak ada, untuk itu dibuat bengkel las bubut ataupun dengan memodifikasi suku cadang motor atau mobil yang bisa digunakan sebagai substitusinya dalam menangani kendala yang dihadapinya.   
Kita tahu bahwa Kota Pematang Siantar dekat dengan Danau Toba sehingga sangatlah  berpotensi untuk dioperasikan khusus mengangkut wisatawan yang menuju Danau Toba. Hal ini juga diimbau oleh Bapak Erry.

Berselfie Ria di Tugu Becak

Dilihat dari sekilas sejarah BSA , sangatlah pantas menjadikan Tugu Becak sebagai icon bagi kota Pematangsiantar. Sehingga kita perlu menjaga kelestarian becak antik tersebut.. Karena hanya kota Pematangsiantar yang memiliki becak bermotor antik serta memiliki nilai sejarah yang tinggi.  Walau hanya sebuah tugu namun banyak para pengunjung  dari luar kota maupun dalam kota senang mengunjungi tugu tersebut  hanya untuk berselfie ria. Tidak hanya berselfie ria melainkan ada cerita yang menarik pada tugu tersebut yang memiliki nilai sejarah. Dan kita perlu mengetahui sejarah tersebut. Dan saya mengakui becak-becak di kota ini berbeda bila dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Indonesia.

Sejarah hanyalah sebuah kisah namun kita perlu mengenangnya dan menjadi langkah awal di dalam kehidupan ini. Dan sejarah tersebut perlu kita ketahui walau kita tidak ikut di dalam sejarah tersebut melainkan kita menjadi pewaris dari sebuah sejarah.   



Reading Time:

Rabu, Januari 02, 2019

Asyiknya Liburan di Taman Hewan Pematangsiantar
Januari 02, 2019 39 Comments


Liburan menyambut pergantian tahun masehi biasanya ditandai dengan liburan anak-anak sekolah yang dimulai dari tingkat SD hingga tingkat perguruan tinggi. Momen ini sangat dinanti bahkan dimanfaatkan untuk jalan-jalan ke suatu tempat bersama orang tua dan saudara-saudara bahkan teman-temannya.

Perjalanan kali ini saya berkunjung ke kota PematangSiantar. Kota kecil di Provinsi Sumatera yang terkenal dengan oleh-olehnya Roti Ganda dan Kue Ketawanya. Selain itu, ada beberapa tempat yang menjadi tujuan dari wisata lokal yaitu kebun binatangnya, kebun teh Sidamanik dan tempat-tempat wisata lainnya.

Diantara tempat-tempat tersebut, saya memilih berkunjung ke kebun binatang. Bukan karena ingin mencocokkan muka (gurauan banyak orang), melainkan kebun binatang di PematangSiantar cukup dikenal di Provinsi Sumatera Utara. 

Mengapa cukup dikenal dan diminati?

Pada awalnya taman hewan ini dikenal dengan kebun binatang Siantar yang diresmikan pada tanggal 27 November 1936 dengan luas areal 4.5 hektare. Karena kota Pematang Siantar adalah kota kecil dibandingkan dengan Kota Medan, maka saat tiba di Kota ini untuk menuju ke kebun binatangnya tidak begitu jauh, dimana kebun binatang ini berlokasi di alamat  Jl. Kapt MH. Sitorus No. 10, Kota Pematang Siantar, di Provinsi Sumatera Utara. Dan kebun binatang ini mengantongi izin berupa Surat Keputusan Menteri Kehutanan dengan Nomor SK 84/Menhut-II/2007 yang dikeluarkan pada tanggal 15 Maret 2007.

Sejarah Taman Hewan Pematangsiantar

Kebun binatang ini bermula dari kegemaran Dr. Coonrad, yang merupakan seorang pecinta hewan dari bangsa Kolonial Belanda akan dunia Zoologi. Riwayat kebun binatang ini mulanya dari sebuah Taman Zoologi dan Botani di atas sebidang tanah dengan luas 4.5 Ha yang terletak di wilayah Kota Pematangsiantar. Dr. Coonrad memprakarsai berdirinya Taman Zoologi dan Botani pertama di Kota Pematangsiantar sekaligus juga menjabat sebagai pimpinan pertama dari Komunitas Pecinta Zoologi dan Botani. Setelah kemerdekaan Indonesia, pada bulan Juni 1956 di situs Taman Zoologi dan Botani yang didirikan oleh Dr. Coonrad tersebut didirikan pula sebuah Museum Zoological oleh Prof. Dr. F. J.Nainggolan yang diresmikan oleh Ibu Rahmi Hatta yaitu ibu wakil Presiden RI pada kala itu Ir. Mohammad Hatta. Selama beberapa tahun Taman Zoologi dan Botani Kota Pematangsiantar disebut juga sebagai KIebun Binatang Pematangsiantar. Dan ternyata Kebun Binatang Pematangsiantar ini merupakan kebun binatang keempat tertua di Indonesia yang masih bertahan setelah Kebun Binatang Surabaya, Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan di Bukit Tinggi dan Kebun Binatang Bandung.

Pada saat itu masih bernama Kebun Binatang Pematangsiantar berada di bawah pengelolaan Pemerintah Daerah. Kemudian tanggal 1 September 1996, Kebun Binatang Pematangsiantar diambil alih pengelolaannya oleh PT Unitwin Indonesia Medan yaitu perusahaan pihak Swasta yang dipimpin oleh seorang pengusaha Nasional dan Pecinta Lingkungan Hidup bernama Bapak Dr. H. Rahmat Shah. Kemudian di bawah pengelolaannya Kebun Binatang Pematangsiantar ini diubah namanya menjadi Taman Hewan Pematangsiantar (THPS). Alasan pengubahan nama ini dikarenakan kata kebun binatang kurang etis untuk diperdengarkan kepada khalayak.  

Untuk menuju ke kebun binatang, tidak begitu jauh, karena kota PematangSiantar ini kecil bila dibandingkan dengan Kota Medan. Kebun Binatang ini dibuka pukul : 08.00 – 17.00 WIB dengan harga tiket masuk RP 25.000,-. Kebetulan saya berkunjung saat libur panjang dan libur umum, tentu saja Kebun binatang ini sangat ramai dikunjungi. Hal ini menyebabkan tiket masuk ke kebun binatang ini melonjak dari harga menjadi Rp 30.000,- . itulah risiko bila kita berkunjung ke Taman Hewan pada saat liburan harga tiket menjadi naik. Tidak hanya itu saja, Taman hewan ini sangat ramai dikunjungi oleh pengunjung. Bahkan hari makin sore pengunjung pun semakin ramai. Setelah membayar tiket masuk kita akan mendapat kertas yang akan digunakan ke pergelangan tangan kita. Selama di kebun binatang itu, kita harus memakai kertas tersebut di pergelangan tangan kita. 



Situasi di dalam Taman Hewan Pematangsiantar

Setelah melewati pintu masuk maka kita akan menjumpai beraneka ragam hewan-hewan yang diurus dan dirawat dengan baik, walaupun berada di kandang. Taman hewan ini memiliki ratusan spesies diantaranya mamalia, ungags, dan reptile. Ada lebih dari 51 ekor spesies mamalia, lebih dari 113 ekor spesies ungags dan lebih dari 19 ekor spesies reptil. Satwa-satwa ini ditempatkan dikandangnya, ada harimau, singa, zebra, kangguru, kuda poni, kancil, ular, kera, beruang dan lainnya. Ada juga unta, jadi bila kita ingin melihat unta, kita bisa berkunjung ke taman hewan Pematangsiantar.












Pengunjung tidak perlu khawatir bila ingin selfie-selfie di kandang satwa yang ada di taman hewan ini, karena kandangnya sudah dikunci dan aman bagi pengunjung.  



Disamping itu, ada toko souvenir untuk beli oleh-oleh atau hadiah berupa boneka, gantungan kunci dan lainnya yang telah dirajut dengan tulisan “Siantar Zoo”. Ini menunjukkan bahwa ciri khas dari Siantar Zoo itu sendiri. Dengan berkunjung ke toko souvenir itu, kita bisa beli oleh-oleh sebagai kenang-kenangan mengenai "Siantar Zoo".



Tidak hanya toko Souvenir saja melainkan ada juga tempat Mushalla, jadi umat muslim tidak kebingungan untuk melaksanakan ibadah yang dilengkapi dengan mukena bagi wanita dan juga tempat berwudhu sehingga kita tidak perlu antri. Untuk tempat wudhu agak dipisahkan dengan tempat toilet. Dan tempat toilet ini dijaga kebersihannya, sehingga pengunjung tidak mencium aroma yang tidak diinginkan. Dan untuk bayar uang toiletnya, ada tempatnya yang bertuliskan dengan tulisan “ dibayar secara ikhlas” artinya tidak ditentukan berapa yang harus dikeluarkan.



Di dalam taman hewan ini juga disediakan kolam renang khusus anak-anak, tentu ini akan membuat betah anak-anak yang sedang berkunjung ke kebun binatang. Ditambah lagi dengan jajanan yang disediakan oleh penjual, mulai dari minuman, makanan, hingga es krim dan tempat yang disediakan untuk menikmati makanan. Selain itu juga ada jual pakaian dan aksesories. Para pengunjung tidak perlu khawatir akan cuaca panas, karena di dalam kebun binatang itu juga ditanami pepohonan yang membuat tempat tersebut menjadi teduh.


Masalah yang terjadi di Taman Hewan Pematangsiantar

Tanpa kita sadari sebagai pengunjung, kita selalu membawa makanan atau membeli makanan kemudian makanan itu kita beri kepada satwa-satwa yang ada di taman hewan Pematangsiantar. Itu akan berakibat buruk, yaitu akan timbul masalah kebersihan karena makanan saat kita melempari makanan ke satwa tersebut bisa saja makanan tersebut jatuh dan tidak diambil lagi atau membuangnya ke tong sampah yang telah disediakan. Selain itu bisa mengakibatkan kesehatan satwa di taman hewan tersebut terganggu, karena memberi makan sembarangan. Para pengunjung kurang memahami satwa-satwa di taman hewan tersebut jenis satwa apa dan makanan yang cocoknya apa. Sehingga di depan kandang satwa tersebut di beri tanda ciri dari satwa tersebut serta jenis satwa apa. Namun, masih ada pengunjung yang mengabaikan tanda tersebut. 



Alhmadulillah, satwa-satwa ini memiliki dokternya, namun kita perlu menjaga kesehatan dari satwa-satwa tersebut dengan cara, saat kita berkunjung sebaiknya membaca aturan di taman hewan Pematangsiantar dan tidak memberi makan sembarangan, serta menjaga kebersihan.  

Liburan ke taman hewan sangat mengasyikan, tidak hanya menghilangkan penat akibat aktivitas yang padat selama ini, melainkan menambah wawasan mengenai sejarah, dan juga pengenalan akan satwa-satwa. 

Reading Time:

Jumat, Maret 16, 2018

Menyusuri Museum Perkebunan Medan
Maret 16, 2018 2 Comments




Perjalanan kali ini, saya ke sebuah rumah dengan arsitektur jaman Kolonial yang terletak di jalan Brigjen Katamso No 53 Medan dan kemudian menjadi sebuah museum perkebunan di Sumatera Utara yang diresmikan pada tanggal 10 Desember 2016. Sebenarnya ide awal ini dari salah seorang tokoh perkebunan nasional yaitu Soedjai Kartasasmita bahwa Indonesia perlu memiliki sebuah museum mengenai perkebunan.

Museum ini dikelola oleh Yayasan Museum Perkebunan Indonesia yang berlokasi di gedung milik pusat penelitian Kelapa Sawit (PPKS). Museum ini sangat sederhana karena hanya menampilkan visualisasi dari sejarah perkebunan di Indonesia. Dengan datang ke museum ini, masyarakat juga harus tahu sejarah mengapa negara kita disebut negara agraris hingga kini. Selain menambah pengetahuan pengunjung seputar perkebunan, di Museum tersebut pengunjung dapat mengetahui sejarah panjang perkebunan Indonesia dari zaman kolonial hingga kini.

Sejak jaman kolonial Sumatera Utara sudah terkenal sebagai salah satu sentra penghasil perkebunan di Indonesia bahkan riset perkebunan pertama terdapat di provinsi itu, diantaranya tembakau. Perkebunan tembakau ini juga dikenal sebagai penghasil pembungkus cerutu terbaik di dunia pada masa kolonialisme. 

Indonesia memiliki museum perkebunan di Provinsi Sumatera Utara yang dapat berfungsi untuk memberikan informasi sejarah perkebunan dari jaman kolonial hingga saat ini kepada masyarakat. Dengan berdirinya museum ini, maka sejarah perkebunan di Sumatera Utara akan terdokumentasi dengan baik sehingga masyarakat bisa melihat koleksi museum yang unik. Keberadaan museum ini sudah lama ditunggu masyarakat untuk menginformasikan bahwa Sumatera Utara pernah dan masih menjadi pusat perkebunan besar di Nusantara.

Awalnya, museum ini adalah bangunan tua dari jaman kolonial Belanda sehingga bangunan ini bergaya arsitektur Eropa, nama bangunan ini adalah AVROS. AVROS merupakan singkatan dari Algemeene Vereeniging van Rubberplanters ter Oostkust van Sumatera atau Perhimpunan Pengusaha Perkebunan Karet di Pantai Timur Sumatera. Avros merupakan sebuah organisasi perkebunan karet Sumatera Timur yang berdiri pada tahun 1916. 



Ruang pertama di Museum ini terdapat sebuah infografis yang memberikan penjelasan mengenai Timeline dari Perkebunan Indonesia yang dimulai dari jaman Prakolonial dimana masyarakat Indonesia pada saat itu memiliki mata pencaharian agraris. Kemudian, di masa kolonial mulai diperkenalkan sebuah kongsi-kongsi dagang yang memiliki andil di dalam membangun perkebunan ini yang bertujuan agar dapat mengirimkan hasil perkebunan tersebut di beberapa negara Eropa, misalnya : kopi, lada dan rempah-rempah.



Selanjutnya, ruang Kelapa Sawit yang merupakan ruang komoditas perkebunan utama di Provinsi Sumatera Utara. Ruangan ini memberikan informasi mengenai teknologi pertanian yang mengolah kelapa sawit menjadi komoditi, seperti : kosmetik, bahan makanan, maupun minyak goreng. 

Kemudian tumbuhan kopi, Indonesia juga terkenal dengan hasil kopi. Selain itu tumbuhan teh, bahwa perkebunan teh di Simalungun telah ada dari tahun 1910. Dan Indonesia masuk sebagai peringkat ke 3 di dunia setelah India dan Srilanka. Di ruangan selanjutnya adalah tebu. Tebu merupakan bahan dasar gula dan satu-satunya komoditi asli di Indonesia. Tumbuhan tebu diyakini berasal dari Merauke di Papua. Namun, pengelolaan tebu telah dilakukan oleh pengusaha keturunan Tionghoa yang bernama Oei Tiong Ham dan merupakan Raja Gula di masa Perang Dunia ke II. Kemudian di ruangan ini juga menceritakan sebuah komoditas yang dulu pernah membuat kota Medan menjadi sangat terkenal yaitu Tembakau Deli. Setelah itu di ruangan ini ada sebuah pohon karet asli setinggi 3 meter serta getah karet juga berada di ruangan ini.

Setelah itu, di akhir ruangan terdapat ruang “3D Magic Trick” untuk pengunjung yang mendokumentasikan pengalaman mereka dengan efek 3 dimensi namun tidak melupakan tema perkebunan. Museum perkebunan Indonesia yang diresmikan di Medan berlantai dua. Lantai pertama di desain grafis dengan konteks kekinian perkebunan, sementara lantai dua menyajikan koleksi berupa artefak perkebunan dari masa lampau hingga kini.     

Sebelum memasuki Museum kita akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp 8.000,-/ orang dan Rp 5.000,- untuk rombongan di atas 20 orang untuk warga lokal dan Rp 25.000,- untuk wisatawan asing. Dengan jam operasional yaitu selasa-minggu mulai dari jam 09.00 s/d 16.00 hari Senin tutup. Biaya yang cukup terjangkau dan waktu yang bisa kapanpun kita kunjungi. Museum ini banyak dikunjungi mulai dari anak TK hingga orang dewasa. Bagi anak TK atau pelajar, mereka mendapat tugas dari guru mereka untuk mencari informasi mengenai kondisi perkebunan serta hasil-hasilnya pada jaman kolonial hingga sekarang, namun berkunjung ke museum ini tidak hanya untuk mencari informasi, tempat ini bisa dijadikan sebagai objek wisata. Karena museum ini tidak hanya dibuka pada hari kerja, ternyata hari minggu museum ini juga dibuka. Jadi, untuk mengisi akhir pekan kita bisa berkunjung ke museum ini, dan kita tidak perlu menghabiskan biaya yang besar dalam mengisi akhir pekan kita.
                                                                                                                                                                                                                                  

Reading Time:

Selasa, Agustus 01, 2017

Menjelajah Ke Pulau Mursala dan Pulau Lainnya
Agustus 01, 20171 Comments
Sibolga, tentu banyak yang pernah dengar daerah Sibolga. Sibolga berada di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Sumatera Utara dan di daerah Tapanuli Tengah. Namun, masih sedikit yang mengetahui bahwa di kota Sibolga memiliki tempat wisata alam yang sangat cantik yaitu Pulau Mursala. Selain itu banyak pulau-pulau yang cantik disekitar Pulau Mursala dan kita bisa mencapai ke tempat itu dengan menggunakan boat. Liburan yang menyenangkan akan menjadi indah bila kita mengisi dengan sesuatu yang bermanfaat. Perjalanan kali ini saya ke Pulau Mursala. Sudah lama saya ingin ke Pulau tersebut. Saya mendengar kabar bahwa mau ke Pulau itu menggunakan boat. Dan saya mengunjungi banyak pulau-pulau lainnya. Tentu saja sedikit penghuninya dan dikelilingi laut. Ketika tiba di Sibolga, saya dan rombongan lainnya singgah dulu di rumah penduduk. Mereka sangat ramah, dengan menyajikan makanan dan juga minuman hangat serta tempat untuk menggantikan pakaian. Setelah itu, kami mulai melakukan perjalanan ke Pulau Mursala dengan boat. Tapi sebelum ke Pulau Mursala, kami singgah dulu di Pulau Putri.

Pulau Putri
Di tempat itu memiliki air yang berwarna-warni. Ada warna hijau muda, tua dan biru. Juga memiliki pasir putih yang lembuh dan halus. Di pulau putri telah disediakan pondok-pondok untuk istirahat yang disertai dengan bangku. Sehingga bisa untuk makan sambil menikmati keindahan alam. Pulau putri cocok untuk berphoto karena memiliki view yang menarik. Setelah puas berphoto, kemudian perjalanan dilanjutkan ke Pantai Hibadalu. Dari Pulau Putri sekitar setengah jam. Pada pantai ini memiliki banyak karang. Juga ada beberapa bukit yang ditumbuhi pohon-pohon. Sehingga bukit itu terlihat hijau. Selain itu terdapat banyak ikan dan kepiting. Salah satunya ikan nemo. Seperti pada film finding nemo. Di Pulau Hibadalu, cocok untuk dilakukan snorkling. Kemudian perjalanan dilanjutkan kembali dengan kapal dan ditemani matahari yang cukup baik serta menghangatkan tubuh. Cuaca cerah, awan biru keputih-putihan.

Pantai Hibadalu dan Pulau Mursala
Di pantai ini banyak terdapat karang dan berada di antara bukit-bukit. Airnya berwarna hijau. Juga terdapat banyak ikan dan kepiting. Tempatnya masih asri dan bersih. Juga cocok untuk snorkling. Setelah itu menuju ke Pulau Mursala. Hal yang menunjukkan bahwa kita pernah ke Pulau Mursala adalah dengan melihat air terjun Pulau Mursala. Dan ini menjadi icon di Pulau Mursala. Selain itu, air terjun ini pernah menjadi tempat film King Kong tahun 2005, film garapan Peter Jackson. Mengenai kisah Pulau Mursala, saya hanya mendengar sedikit tentang Pulau Mursala. Menurut salah kapten kapal yang membawa kami, bahwa Pulau Mursala dulunya ada Musholla tempat untuk orang sholat dari para pendatang, sehingga namanya menjadi Pulau Mursala. Sayangnya musholla tersebut tidak ada lagi. Dari penuturan kapten kapal. Kemudian perjalanan dilanjutkan kembali menuju Blue Spot. Tempat ini dikelilingi oleh lautan dan bukit juga air yang hijau, di mana bukit-bukitnya ditumbuhi oleh pohon-pohon.



Dan perjalanan dilanjutkan ke Pulau Talam. Dikatakan Pulau Talam karena berbentuk seperti talam. Airnya hijau muda dan di Pulau itu terdapat pasir putih yang halus dan lembut, juga dikelilingi pohon-pohon. Dari Pulau Talam, perjalanan dilanjutkan kembali menuju cottage. Sepanjang perjalanan dikelilingi lautan dan bukit-bukit yang ditanami oleh pohon-pohon. Begitu banyak tempat-tempat yang sangat menarik di Sibolga ini, tentu saja tidak mungkin dihabiskan dalam satu hari. Maka kamipun beristirahat di cottage. Ini adalah pengalaman pertama saya, tinggal dan bermalam di cottage di tengah-tengah lautan. Sebenarnya cottage ini adalah rumah penduduk. Ketika kita melihat ke bawah, kita melihat laut yang warnanya biru mudah dan kehijau-hijauan bukan tanah. Ada ikan yang kecil-kecil dan banyak. Dengan kamar mandi di luar, tanpa atap. Namun, saya menikmatinya karena saya bisa belajar untuk hidup lebih sederhana lagi.

Keesokkan hari perjalanan dilanjutkan ke tempat-tempat yang asyik. Sayang sekali cuaca kurang mendukung dibandingkan dengan kemarin. Air pasang disertai ombak dan hujan. Kami di kapal hanya bisa berdoa dan berzikir. Saya jadi teringat saat perjalanan ke Pulau Pandang. Di mana ketika saya berangkat menuju pulau itu, cuaca kurang baik dan ombak cukup kuat. Akhirnya tidak semua tempat bisa di kunjungi, namun saya ambil hikmah dan saya yakin Allah memiliki rencana yang indah. Kami hanya pergi ke Pulau Silabu-labu, itupun boat yang membawa kami harus putar arah karena ombak yang cukup kuat.

Pulau Silabu-labu
Pulau ini berada di depan Pulau Kalimantung. Tempatnya sangat menarik untuk photo-photo. Karena kurang mendukung, kami hanya berphoto-photo di Pulau Silabu-labu. Setelah itu kami pun menuju ke Pulau Bakar.



Pulau Bakar
Menurut masyarakat dikatakan Pulau Bakar, bila di lihat dari jauh pulau ini berwarna kemerah-kemarahan seakan-akan terbakar. Setelah itu, kami kembali ke pelabuhan untuk menginap lagi. Walau belum semua terjelajahi, namun telah terobati dengan berkunjung ke banyak pulau di Sibolga.




Reading Time:

Sabtu, Juli 29, 2017

Travelling To Pulau Pandang
Juli 29, 20170 Comments
Setelah seminggu menghabiskan waktu yang padat atau kegiatan rurinitas. Tentu kejenuhan akan menghampiri kita. Mendengar musik, menonton film maupun drama dan jalan-jalan ke mall merupakan kegiatan untuk mengikis kejenuhan yang datang pada kita. Namun, ada kegiatan yang sangat mengasyikkan dan menghilangkan kejenuhan pada kita yaitu travelling. Travelling ke alam sangatlah menyenangkan. Bukan hanya menghilangkan kejenuhan tapi kita bisa menambah ilmu, silaturahim, mendekatkan diri kita pada sang pencipta dan menambah ide-ide yang kreatif.
Travelling tidak harus ke luar negeri. Di negeri sendiri begitu banyak tempat-tempat yang mengasyikkan. Kita tahu bahwa Indonesia adalah negara agraris dan kaya dengan kekayaan alamnya. Setiap daerah memiliki keindahan bahkan di tanah kelahiran sendiri juga memiliki keindahan alamnya. Terkadang kita tidak menyadari mata dan pikiran kita terbang jauh memandang keindahan negara luar padahal daerah sendiri memiliki tempat yang sangat menyenangkan.
Di provinsi Sumatera Utara banyak tempat-tempat yang menyenangkan. Salah satunya Pulau Pandang. Pulau Pandang ini berada di daerah Kabupaten Batubara disebelah utara kecamatan Tanjung Tiram dan berada di Selat Malaka. Kurang lebih 3 jam dari kota Medan. Kecantikan maupun keindahan Pulau pandang ini bagaikan permata mentah yang belum diasah. Banyak masyarakat di Sumatera Utara tidak mengetahui keberadaan Pulau Pandang. Sehingga kecantikan Pulau Pandang akan semakin tersembunyi selama dinas Pariwisata Pemkab Batubara tidak berusaha untuk mengasah potensi wisata pulau ini.
Di Pulau Pandang, kita bisa melihat keindahan alam dari atas melalui mercusuar. Dan kita bisa mandi-mandi bersama dengan pasir putih. Selain itu, banyak batu karang serta ikan-ikan. Tapi ada juga bulu babi so kita harus hati-hati terhadap bulu babi. Karena itu, ketika kita ingin merasakan air pantainya kita harus menggunakan sandal yang tidak biasa untuk menghindari bulu babi.

Pulau pandang ini sering dibuka trip oleh para travel dan moment yang digunakan saat liburan panjang. Bahkan para travel suka membuat kegiatan yang mengasyikkan di pulau pandang seperti api unggun, lomba menerbangkan lampion, bakar ikan serta games yang seru. Karena di pulau pandang ini tidak seperti di pulau pada umumnya. Tidak ada penduduk, kalaupun ada dia hanya berdomisili untuk menyambut tamu yang datang dan dikelilingi oleh laut. Bisa kita bayangkan gimana suasana di sana. Bahkan air minumnya bukan air tawar, jadi tidak perlu terkejut saat kita minum teh manis juga kopi rasanya bercampur dengan garam, hehe....
Ada juga penduduk setempat yang datang khusus mandi-mandi atau bermain ombak dan makan siang di pantai tersebut, sayangnya mereka setelah selesai makan sampah dibiarkan terbawa oleh air pantai.... tentu ini menimbulkan polusi dan sampah menjadi banyak. L

Saat air surut kita bisa berjalan mengelilingi bagi yang tidak pintar berenang, namun bila pasang harus hati-hati karena ombaknya juga lumayan. Untuk yang ingin berphoto-photo sangat bagus apalagi untuk prawedding. Jalan-jalang saya ke Pulau Pandang.... memberi makna tersendiri karena pada saat saya ke sana, saat itu menjelang tahun baru, dan saya harus berhadapan dengan ombak, satu kapal hampir semua muntah. Sehingga banyak pengunjung yang khawatir untuk datang ke sana , khawatirnya di ombaknya. Namun, ketika saya pulang dihadapi dengan surut, akhirnya beberapa penumpang harus di bawa ke pelabuhan dengan sampan. Tapi semua terobati ketika saya dapat melihat keindahan panorama di Pulau Pandang.

Jadi, bila ingin ke sana satu hal yang menjadi catatan, lihat kondisi alam untuk menghindari ombak dan jangan naik kapal kecil saat ombak sebab goyangannya cukup terasa. Demikianlah my story about Pulau Pandang.
Reading Time: