Mei 2018 - Fuji Astuty

Selasa, Mei 01, 2018

Bincang Ramah Bersama MPR RI
Mei 01, 20180 Comments


Kita tahu bahwa Indonesia merupakan negara hukum. Di Indonesia, terdapat lembaga legislatif yakni Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia atau MPR RI. Saya jadi teringat saat duduk dibangku sekolah, mata pelajaran PPKN dan juga Tata Negara. MPR sebagai salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan.

Tanggal 20 April 2018 di Grand Swiss Bell Hotel, saya diundang keacara “Netizens Medan ngobrol Bareng MPR RI. Saya diundang oleh Ketua Blogger Medan yaitu Arif melalui Whatsapp. Awalnya saya tidak tahu undangan ditanggal tersebut adalah ngobrol bersama MPR RI. Setelah beberapa hari kemudian saya baru tahu, tentu saja itu membuat saya terkejut dan bersyukur. Karena selama ini saya hanya mendengar mengenai MPR RI melalui buku-buku dan juga media elektronik. 

Selain rasa bersyukur ada hal lain yang muncul, yaitu rasa penasaran akan temanya. Temanya mengenai apa ya? Itulah yang terlintas di dalam pikiran saya. Dan saya pun membaca undangan di grup berulangkali hanya untuk mengetahuinya. Akhirnya saya menemukan satu kalimat yakni 4 Pilar Kebangsaan. Walau sudah menemukan temanya, tetap saja rasa penasaran pun ada.

Hari yang ditunggu pun datang, pada saat itu kota Medan dikunjungi hujan. Alhamdulillah, kotaku sekarang sudah makin berkembang. Sekarang transportasi umum sudah banyak ragamnya, kebetulan saya tipe orang yang kurang mahir dalam mengendarai sepeda motor apalagi mobil. Sehingga saya memilih pesan grab kebetulan ada promo. 

Tiba di Grand Swiss Bell Hotel ternyata sudah banyak yang datang keacara tersebut. Mereka adalah para penggiat media sosial atau yang sering dikenal sebagai warga net. Padahal hujan cukup lumayan deras. Namun, membuat mereka semangat untuk tetap datang. Siapapun ingin bertemu dengan orang yang menjabat di MPR RI, termasuk saya. Ada rasa syukur bisa bertemu mereka apalagi ngobrol bersama mereka.

Sebelum masuk ke ruangan, terlebih dulu saya registrasi ulang. Setelah itu saya mendapatkan brosur mengenai MPR-RI dan juga buku-buku serta baju. Baju ini harus dipakai untuk mengikuti acara tersebut. Kemudian, saya pun mengambil menu makan malam yang sudah dihidangkan. Menunya sangat komplit. 


Setelah makan malam, saya dan tamu lainnya disuruh masuk. Karena acara segera dimulai. Seperti umumnya, acara dibuka oleh MC bernama Agustian. Dan selanjutnya kami menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Saat ditunggu pun tiba, saya bisa melihat langsung narasumber dari MPR RI yaitu Kepala Biro Humas Setjen MPR RI Ibu Siti Fauziah dan Kepala Bagian Pusat Data dan Informasi (PDSI) Setjen MPR RI Bapak Andrianto Majid.



Ternyata ngobrol bareng bersama MPR RI itu sangat mengasyikkan, jadi saya semakin tahu Negara Indonesia ini dan juga rasa penasaran pun terjawab mengenai 4 Pilar Kebangsaan. Apakah kalian sudah tahu sebelumnya ?
4 Pilar Kebangsaan itu sering saya dengar bahkan saya baca, yakni Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. 
Pancasila, yakni 5 sila yang terdiri dari : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat dan Kebijaksaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Saya jadi teringat saat saya masih duduk di bangku SD, saya pernah diminta untuk membacakan UUD 1945 tidak semuanya melainkan pembukaan UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 itu berisi 4 alenia, yakni :
      •  alenia pertama mengenai kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa,
      •  alenia kedua mengenai perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia
      •        alenia ketiga berisi bahwa rahmat Allah yang maha kuasa serta keinginan luhur dari Rakyat                 Indonesia, sehingga menyatakan kemerdekaannya.
      •        Dan alenia keempat menyatakan tentang pancasila yakni lima sila.

NKRI merupakan singkatan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai Warga Negara Indonesia yang baik, kita harus mengetahui makna dari NKRI dan sejarah dari terbentuknya NKRI.

Kita juga tahu bahwa lambang negara kita adalah Garuda Pancasila, bila kita amati terdapat sebuah kalimat yang kita sebut dengan Bhineka Tunggal Ika, yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu. 
Dalam perbincangan yang ramah, Ibu Siti dan juga Bapak Andrianto menghimbau agar 4 Pilar Kebangsaan itu sebaiknya dipahami dan diamalkan bukan untuk dihapal. Banyak orang mengenal 4 Pilar Kebangsaan namun kenyataan adalah sebaliknya. Semoga dengan perbincangan yang ramah ini, membuat kita sadar untuk mengamalkan 4 Pilar Kebangsaan. 



Kita tahu teknologi sangat canggih, hal ini memudahkan kita untuk mendapatkan informasi. Namun, kita sebagai warga negara yang cerdas, kita harus bisa memilah mana informasi yang akurat atau bukan. Khawatirnya informasi itu adalah hoax. Sering terjadi disekitar kita, begitu kita mendapatkan informasi langsung kita share keorang lain. Niatnya adalah baik, sayangnya kita menerimanya bahkan meyakininya tanpa mencari tahu lebih detil apakah itu benar atau hoax. Tentu saja, akan berakibat fatal bagi kita dan banyak orang bila hal itu terjadi.

Demikian pula mengenai 4 Pilar Kebangsaan ini, banyak kita dapatkan informasinya. Sayangnya kita cuek untuk itu. Sebagai warga yang mencintai negeri ini, sudah sebaiknya untuk mencari tahu lebih detil dan mengenal lebih dekat. Agar negeri kita menjadi negeri yang maju dan berkarakter.


Reading Time: