Belajar itu tidak mengenal usia. Hal ini memang benar. Demikian juga bila kita belajar mengenai sejarah. Seakan-akan kita dibawa ke masa yang lampau. Belajar sejarah itu sangat mengasyikkan. Kita bisa mengetahui bagaimana kondisi Indonesia di zaman penjajahan itu. Tentu saja sangat miris. Namun, yang bisa kita lakukan di saat sekarang adalah bagaimana memajukan Indonesia. Dan sejarah tetap perlu kita pelajari. Bahkan untuk para generasi muda terutama anak-anak sekolah, mereka perlu mengetahui bagaimana kondisi Indonesia di zaman penjajahan. Demikian pula kondisi perkebunan di Medan serta Indonesia keseluruhannya.
Museum Perkebunan Indonesia didirikan oleh salah seorang tokoh perkebunan Indonesia yaitu Bapak Soedjai K melalui Yayasan Museum Perkebunan Indonesia. Selain itu, MUSPERIN mempunyai tema dan slogan yaitu Connecting the Past to the Future. Bangunan museum ini sendiri dibangun di tahun 1918, pada masa itu dikenal sebagai gedung AVROS yang merupakan Asosiasi Umum Perkebunan Karet di Pantai Timur Sumatera yang didirikan di tahun 1910. Dimana perancang gedung ini adalah G.H. Mulder dan dilihat dari gaya arsitektur gedung ini dipengaruhi oleh rasionalisme yang bangkit pada awal abad 20.
Di Medan memiliki 2 MUSPERIN, yaitu MUSPERIN I sudah beroperasi terlebih dahulu dan lokasinya ada di jalan Brigjen Katamso No 53 Medan. Sementara MUSPERIN 2 berada di jalan Pemuda. Di Museum ini terdapat banyak koleksi mengenai perkebunan. Ada ruang pameran yang bisa kita akses serta terdapat benda-benda bersejarah yang tersimpan di ruangan Museum ini yang disimpan di dalam kotak kaca. Tidak hanya itu saja, ada juga beberapa gambar yang bisa kita lihat langsung dan terpajang di dinding.
Ketika saya dan teman-teman Blogger Medan berkunjung di MUSPERIN 2 ini, kami dibantu oleh guide. Nah, guide ini banyak memberikan penjelasan mengenai sejarah MUSPERIN 2 ini serta kondisi perkebunan di Medan pada masa itu. Banyak pengetahuan yang saya peroleh dari penjelasan guide tersebut. Ruangan museum ini memiliki 4 lantai namun tidak semua boleh diakses oleh pengunjung, karena ada ruangan yang masih aktif sebagai kantor tentu saja hanya bisa dimasuki oleh pegawai kantor itu sendiri.
Di lantai 4 gedung museum ini terdapat ruang Menara jam lonceng, pengunjung bisa melihat jam lonceng yang sudah tua bahkan usianya lebih tua dari kita. Dan lonceng tersebut masih aktif untuk berbunyi. Jam tersebut dipasang di tahun 1920. Kita bisa melihat bagaimana kemajuan dari bangsa Belanda dari lonceng tersebut dimana lonceng tersebut akan berbunyi sesuai dengan jam yang ditunjukkan. Namun, sangat disayangkan karena di kota Medan ini sudah terdapat banyak gedung yang tinggi sehingga lonceng tersebut tidak terlalu kedengaran. Dan kedengarannya hanya sampai di gedung Tip Top yang berada di seberang tidak jauh dari Museum ini.
Bila kita melihat di saat ini, bahwa Indonesia sudah mulai maju. Kenapa kita perlu mempelajari sejarah? Agar kita bisa melihat bagaimana kondisi masyarakat Indonesia yang sangat miris di zaman itu. Dan bagaimana perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Dan kita perlu belajar dari sejarah agar kita tidak ketinggalan jauh dari negara-negara yang sudah maju.