Travelling To Pulau Pandang - Fuji Astuty

Sabtu, Juli 29, 2017

Travelling To Pulau Pandang

Setelah seminggu menghabiskan waktu yang padat atau kegiatan rurinitas. Tentu kejenuhan akan menghampiri kita. Mendengar musik, menonton film maupun drama dan jalan-jalan ke mall merupakan kegiatan untuk mengikis kejenuhan yang datang pada kita. Namun, ada kegiatan yang sangat mengasyikkan dan menghilangkan kejenuhan pada kita yaitu travelling. Travelling ke alam sangatlah menyenangkan. Bukan hanya menghilangkan kejenuhan tapi kita bisa menambah ilmu, silaturahim, mendekatkan diri kita pada sang pencipta dan menambah ide-ide yang kreatif.
Travelling tidak harus ke luar negeri. Di negeri sendiri begitu banyak tempat-tempat yang mengasyikkan. Kita tahu bahwa Indonesia adalah negara agraris dan kaya dengan kekayaan alamnya. Setiap daerah memiliki keindahan bahkan di tanah kelahiran sendiri juga memiliki keindahan alamnya. Terkadang kita tidak menyadari mata dan pikiran kita terbang jauh memandang keindahan negara luar padahal daerah sendiri memiliki tempat yang sangat menyenangkan.
Di provinsi Sumatera Utara banyak tempat-tempat yang menyenangkan. Salah satunya Pulau Pandang. Pulau Pandang ini berada di daerah Kabupaten Batubara disebelah utara kecamatan Tanjung Tiram dan berada di Selat Malaka. Kurang lebih 3 jam dari kota Medan. Kecantikan maupun keindahan Pulau pandang ini bagaikan permata mentah yang belum diasah. Banyak masyarakat di Sumatera Utara tidak mengetahui keberadaan Pulau Pandang. Sehingga kecantikan Pulau Pandang akan semakin tersembunyi selama dinas Pariwisata Pemkab Batubara tidak berusaha untuk mengasah potensi wisata pulau ini.
Di Pulau Pandang, kita bisa melihat keindahan alam dari atas melalui mercusuar. Dan kita bisa mandi-mandi bersama dengan pasir putih. Selain itu, banyak batu karang serta ikan-ikan. Tapi ada juga bulu babi so kita harus hati-hati terhadap bulu babi. Karena itu, ketika kita ingin merasakan air pantainya kita harus menggunakan sandal yang tidak biasa untuk menghindari bulu babi.

Pulau pandang ini sering dibuka trip oleh para travel dan moment yang digunakan saat liburan panjang. Bahkan para travel suka membuat kegiatan yang mengasyikkan di pulau pandang seperti api unggun, lomba menerbangkan lampion, bakar ikan serta games yang seru. Karena di pulau pandang ini tidak seperti di pulau pada umumnya. Tidak ada penduduk, kalaupun ada dia hanya berdomisili untuk menyambut tamu yang datang dan dikelilingi oleh laut. Bisa kita bayangkan gimana suasana di sana. Bahkan air minumnya bukan air tawar, jadi tidak perlu terkejut saat kita minum teh manis juga kopi rasanya bercampur dengan garam, hehe....
Ada juga penduduk setempat yang datang khusus mandi-mandi atau bermain ombak dan makan siang di pantai tersebut, sayangnya mereka setelah selesai makan sampah dibiarkan terbawa oleh air pantai.... tentu ini menimbulkan polusi dan sampah menjadi banyak. L

Saat air surut kita bisa berjalan mengelilingi bagi yang tidak pintar berenang, namun bila pasang harus hati-hati karena ombaknya juga lumayan. Untuk yang ingin berphoto-photo sangat bagus apalagi untuk prawedding. Jalan-jalang saya ke Pulau Pandang.... memberi makna tersendiri karena pada saat saya ke sana, saat itu menjelang tahun baru, dan saya harus berhadapan dengan ombak, satu kapal hampir semua muntah. Sehingga banyak pengunjung yang khawatir untuk datang ke sana , khawatirnya di ombaknya. Namun, ketika saya pulang dihadapi dengan surut, akhirnya beberapa penumpang harus di bawa ke pelabuhan dengan sampan. Tapi semua terobati ketika saya dapat melihat keindahan panorama di Pulau Pandang.

Jadi, bila ingin ke sana satu hal yang menjadi catatan, lihat kondisi alam untuk menghindari ombak dan jangan naik kapal kecil saat ombak sebab goyangannya cukup terasa. Demikianlah my story about Pulau Pandang.

Tidak ada komentar:

Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *